Ebiet G. Ade: Musisi yang Tak Hanya Romantis
Ebiet
G. Ade pada mulanya bukanlah siapa-siapa. dan kini siapa yang tak kenal dia?
seorang musisi handal yang romantis. lirik yang ia tenun sedemikian indahnya
merembes kedalam jiwa pendengar menjadi candu. kata candu bermakna bahwa
lirik-lirik romantis yang ia nyanyikan membuat jiwa merasa nyaman.
Namun
Ebiet tak hanya romantis. Ia juga kritis. Kepandaiannya mencipta lagu membuat
karyanya sangat dinamis dan begitu lain. yah, ia sangat lain. keluar dari mainstream. orisinil. syahdan, ia tak mudah di tiru. seakan-akan mengajari kita bahwa berkarya tak harus melirik pada mayoritas, yang populer. dan toh ia tetap populer juga. meskipun ia lain.
Kirik-liriknya tak hanya statis pada anasir romantisme, tapi juga mengingatkan dengan nada kritis. Melalui coretan tangannya ia mampu mencipta karya yang didalamnya terselip kritik sosial-politik. Juga karyanya selalu mengingatkan kita untuk berteman dengan alam. Bukan dimusuhi, dimanfaatkan; dieksploitasi.
Kirik-liriknya tak hanya statis pada anasir romantisme, tapi juga mengingatkan dengan nada kritis. Melalui coretan tangannya ia mampu mencipta karya yang didalamnya terselip kritik sosial-politik. Juga karyanya selalu mengingatkan kita untuk berteman dengan alam. Bukan dimusuhi, dimanfaatkan; dieksploitasi.
Ebiet adalah seorang legenda
Dongeng Dari Negeri Antah Berantah
Hormatilah
jabatanku, putra tunggal kepala kampung
Punya hak untuk tolak pinggang memerintah hm... hu...
Kupelihara kesombongan, sorot mata segalak mungkin
untuk menjaga martabat dan wibawa
Hari ini aku dipanggil menghadap ayah terhormat
Melaporkah tugasku mengelola dagang model putra bangsawan
Cara yang aku terapkan gampang, tak perlu berfikir
yang penting bisa memanfaatkan kesempatan, jabatan ayahku
semua berjalan lancar
hm... ho.. ho..
Betapa aku tersinggung dengan seorang patriot
Berani ia mengecam tingkahku hm... ho...
Untung saja lima pengawalku segera melingkus tulang belulang
Caci maki aku semburkan di kupingnya:
"Kuingatkan sekali lagi, aku putra kepala kampung
Jangan coba melawan kalau tak ingin susah, sebaiknyalah kau diam
Aku jalankan perintah ayahanda yang agung
menindas nyali rakyatku agar tak banyak tingkah, agar semua bisu
menurut selalu patuh."
hm hm hm
Inilah cerita keji dari negeri antah berantah
Sepantasnyalah jadi timbangan bagi kita hm... hu..
Meskipun hanya dongengan tapi cukup meremas jantung
Semoga saja takkan terjadi di negri ini.
ho ho hm hm hu...... hm hm hm ho ho ho ho ho ho ho
Punya hak untuk tolak pinggang memerintah hm... hu...
Kupelihara kesombongan, sorot mata segalak mungkin
untuk menjaga martabat dan wibawa
Hari ini aku dipanggil menghadap ayah terhormat
Melaporkah tugasku mengelola dagang model putra bangsawan
Cara yang aku terapkan gampang, tak perlu berfikir
yang penting bisa memanfaatkan kesempatan, jabatan ayahku
semua berjalan lancar
hm... ho.. ho..
Betapa aku tersinggung dengan seorang patriot
Berani ia mengecam tingkahku hm... ho...
Untung saja lima pengawalku segera melingkus tulang belulang
Caci maki aku semburkan di kupingnya:
"Kuingatkan sekali lagi, aku putra kepala kampung
Jangan coba melawan kalau tak ingin susah, sebaiknyalah kau diam
Aku jalankan perintah ayahanda yang agung
menindas nyali rakyatku agar tak banyak tingkah, agar semua bisu
menurut selalu patuh."
hm hm hm
Inilah cerita keji dari negeri antah berantah
Sepantasnyalah jadi timbangan bagi kita hm... hu..
Meskipun hanya dongengan tapi cukup meremas jantung
Semoga saja takkan terjadi di negri ini.
ho ho hm hm hu...... hm hm hm ho ho ho ho ho ho ho
Nyanyian getir tanah air
Seringkali aku
terjaga terusik dari tidurku
Sepertinya kudengar suara jeritan yang menyayat
Mungkin hanya mimpi yang tak punya makna
atau ini isyarat agar aku mulai bicara
Seringkali aku mencoba membenamkan kepalaku
Bersembunyi dari hiruk pikuk suara yang memilukan
Mungkin aku memang bodoh atau tak peduli
Percaya kegetiran tak selalu berbuah duka
Kusaksikan tangan kotor mulai mencengkeram
Tak ada siapa pun yang dapat mencegah
Orang-orang pandai hanya diam menonton
atau bahkan hanya saling menuding
Mulai kehilangan hasrat kemanusiaan,
mulai kehilangan akal kebersamaan,
mulai kehilangan rasa saling memiliki
Para pemimpin pun tak ada yang peduli
Mungkin aku memang bodoh atau tak peduli
Percaya kegetiran tak selalu berbuah duka
Kusaksikan tangan kotor mulai mencengkeram
Tak ada siapa pun yang dapat mencegah
Orang-orang pandai hanya diam menonton
atau bahkan hanya saling menuding
Mulai kehilangan hasrat kemanusiaan,
mulai kehilangan akal kebersamaan,
mulai kehilangan rasa saling memiliki
Para pemimpin pun tak ada yang peduli
ho ho ho
Sepertinya kudengar suara jeritan yang menyayat
Mungkin hanya mimpi yang tak punya makna
atau ini isyarat agar aku mulai bicara
Seringkali aku mencoba membenamkan kepalaku
Bersembunyi dari hiruk pikuk suara yang memilukan
Mungkin aku memang bodoh atau tak peduli
Percaya kegetiran tak selalu berbuah duka
Kusaksikan tangan kotor mulai mencengkeram
Tak ada siapa pun yang dapat mencegah
Orang-orang pandai hanya diam menonton
atau bahkan hanya saling menuding
Mulai kehilangan hasrat kemanusiaan,
mulai kehilangan akal kebersamaan,
mulai kehilangan rasa saling memiliki
Para pemimpin pun tak ada yang peduli
Mungkin aku memang bodoh atau tak peduli
Percaya kegetiran tak selalu berbuah duka
Kusaksikan tangan kotor mulai mencengkeram
Tak ada siapa pun yang dapat mencegah
Orang-orang pandai hanya diam menonton
atau bahkan hanya saling menuding
Mulai kehilangan hasrat kemanusiaan,
mulai kehilangan akal kebersamaan,
mulai kehilangan rasa saling memiliki
Para pemimpin pun tak ada yang peduli
ho ho ho
Komentar
Posting Komentar