Kamar Gelap dan Puisi-puisi Lainnya
Kamar Gelap
mungkin cinta kita bukan apa-apa
kecuali ia bermula dari kamar
gelap
saat kau tak bisa membaca Das
Kapital
dan bola mataku hanya memandang
hitam
teks-teks buku rujukan skripsi
tapi kita mampu membaca tubuh
masing-masing
seperti kita menghayati
teks-teks puisi
2017
Pengemis
sampai pada akhirnya
burung-burung gereja
membuat sarang di dalam atap
masjid
mereka tetap bernama burung
gereja
sampai ke seribu kalinya kau
bermunajat tanpa letih di dalam
masjid
kau tetap pengemis
sebab itu kau tak serupa pak
lurah
yang berganti nama menjadi imam
kala memimpin salat berjamaah
atau kau tak serupa politisi
yang berganti nama menjadi ustad
tatkala berkhotbah di dalam
masjid
tapi pikiran Tuhan melampaui
nama-nama
olehnya itu Tuhan tak mengenal
apa dan siapa
kecuali bagi yang mencintainya
2017
Aku adalah Air yang
Membakar Api
—aku pula ikan laut yang
berenang di atas awan
dan ubun-ubun kepalamu
dikerumuni tanda tanya
sebab aku memang rumit
dan kau tak perlu mengerti
2017
Si Cilik Dekil
di suatu hari yang terik, macet
lagi, seorang cilik dekil di pelipir jalan raya sedang melongok melihat sesosok
mayat hilir mudik di udara, seperti layang-layang mengudara ke kiri dan ke
kanan. sekali waktu si mayat terkatung-katung, sekali waktu terbang mondar
mandi: seterusnya seperti itu. tapi dia bukan hantu, cuma bangkai belaka.
sementara sepanjang jalan raya
lagi ribut. segerombolan massa lagi ngamuk di depan gedung DPRD. teriak-teriak
tangkap para koruptor!…. tangkap para koruptor! situasi tambah sesak saat
puluhan polisi menerobos gerombolan, dan sekumpulan wartawan sedang mencuri
celah demi memotret kegaduhan. tapi si cilik dekil terus saja melongok
memandangi si mayat yang masih terkatung-katung tak jelas itu.
Dan, hari sudah sore
—bau busuk si mayat mulai menyebar seperti
udara, bersamaan dengan menyebarnya gas air mata. bemonstran mulai
muntah-muntah.“awas, gas itu telah dicampur wangi telur busuk!” kata seorang
gondrong. gerombolan berhamburan. si cilik dekil pun tiada hirau dengan hiruk
pikuk. masih sajaaaaaaa ia melongok memandangi nanar bangkai itu.
2017
Ilustrasi:
http://rhunyc.deviantart.com/art/Dark-room-100858242
Pernah terbit di kalaliterasi.com 13, Februari 2017
Komentar
Posting Komentar