Desember dan Narasi Akhir Tahun
Pada masa yang mengalir, kita
menorehkan rekam jejak peristiwa, tentang duka, tentang kebahagiaan, yang darinya
kita menenun cerita dipersisian imaji, dan kita sebut ia sebagai kenangan.
Desember akan berakhir sembari menutup seluruh kisah yang kita rangkai selama kurun waktu 365 hari.
Dengan memberdayakan fungsi kontitif, kita lantas mengenangnya sebagai Sesuatu yang klise: mungkin
berupa cerita nelangsa saat cinta harus berakhir dengan kekecewaan, atau cerita
suka cita saat hari-hari selalu disertai keberuntungan, atau berupa rangkuman momen
yang berkesan bersama kawan sejawat. Terlepas dari apa dan bagaimana ragam rupa
kenangan itu, ia pada akhirnya terakumulasi menjadi seberkas kisah yang selalu
tampil membayang dalam sesak ruang ingatan. Dan teranglah sudah keniscayaan modus eksistensi manusia itu: aku
mengenang maka aku ada.
Lantas, adakah kalian punya kisah yang pantas dikenang
disepanjang tahun ini?
Satu tahun adalah perjalanan waktu yang
tidak ringkas, dan manusia telah melakoni ragam macam peristiwa dengan alur
cerita yang saling silang menyilang. Maka setiap orang pasti memilikinya:
kenangan itu. Pada segenap kisah yang bertumpuk tindih, selalu terselip
beberapa helai di antaranya yang begitu berkesan. Namun kita tahu ingatan tak
pernah kukuh dan solid, hingga kenangan selalu berakhir sebagai kesan yang
terabaikan. Itulah mengapa di antara kita, selalu mengambil jalan alternatif: mengenangnya
dalam bentuk catatan diary atau yang lebih mutakhir lagi mengenangnya dalam
bentuk teknologi visual berupa foto atau video. Pada akhirnya orang-orang tak
pernah sempurna ditengah telikung kefanaan, maka orang-orang bisa takluk oleh
rasa lupa.
Tapi, sebenarnya, Desember tak hanya
melulu soal bagaimana kenagan yang berserakan itu dipungut. Ia juga adalah momentum
untuk menyelami utopia tentang waktu yang akan datang. Bahwa, bisakah hidup
lebih baik kedepannya?
Dan sudah akan tiba waktunya malam akan pecah dalam riuh
kebahagiaan orang-orang. Pada langit yang gemerlap oleh cerlang kembang api itu,
orang-orang saling membayangkan masa depannya. Bahwa kembang api berwarna-warni
itu, adalah sebuah harapan. Tentang hidup yang indah di waktu yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar